Posted in Live

Siapa suruh datang Jakarta?

Tiap hari saya lewat jalanan menuju ke sekolahnya cifa, membuat saya hafal dengan wajah-wajah itu. Wajah-wajah kelelahan tapi tetap penuh semangat menanti “jemputan” yang akan membawanya melewati ruas jalan di ibukota yang disebut dengan 3in1. Hidup di ibukota memang berat, penuh dengan tantangan. Mencari 20ribu rupiah saja sulit. Harus berpanas-panasan menawarkan jasa, belum lagi kalo pas ada tramtib, tambah olahraga deh. Dan 20ribu itu masih dikurangi ongkos pulang.

Kadang saya merasa miris, terlebih jika melihat seorang ibu yang menggendong anak balitanya nongkrong nunggu “jemputan”. Dan itu membuat saya lebih bersyukur karena saya masih bisa naik taksi, karena saya masih punya motor walaupun kadang harus berjuang sendiri bawa cifa naik motor. Bukan salah siapa atau siapa yang salah. Setiap orang punya pilihan untuk hidup dan pilihan itu membawa mereka ke sini, menghadapi kerasnya kehidupan ibu kota.

Jadi inget lagu yang dinyanyiin trio PPT (Chelsea, Barong, Juki) pas ngamen..

“siapa suruh datang Jakarta.. siapa suruh datang Jakarta..”

bener banget. Ga ada yang nyuruh mereka untuk datang ke Jakarta. Tapi mungkin itu lebih baik menurut mereka. Kapan lagi bisa ngerasain naik mobil bagus gratis, dibayar pula. Coba kalo di kampung nongkrong pinggir jalan, belom tentu kan ada yang mau ngajak. hehe..

Leave a comment